Perbedaan Penting Antara Masa Sma Dan Kuliah

Pernah melihat serial tv atau film yang memperlihatkan situasi perkuliahan? Salah satunya membuat kesan-kesan jika kuliah itu lebih rileks dan menyenangkan. Dimulai dari menggunakan pakaian bebas, jam masuk yang fleksibel, bahkan tidak seminggu penuh untuk pergi kuliah.

Belum juga, Anda bisa saja pernah dengar cerita mengenai slot gacor juga seorang yang tidak selekasnya lulus sesudah kuliah sekian tahun. Lantas, ada juga yang selalu bawa beberapa buku tebal setiap pergi kuliah. Ini memvisualisasikan begitu beratnya tempuh pengajaran di perguruan tinggi dan berlainan dengan sekolah.

Di kehidupan, tentu saja kita mempunyai pengalaman hidup. Di mana kehidupan yang terindah itu adalah periode remaja saat di SMA. Tetapi kehidupan bukan hanya stop di masa SMA, sesudah SMA dapat dibayangkan akan ada periode di mana kehidupan semakin lebih keras kembali. Periode radium play seterusnya sesudah SMA ialah kuliah. Perkuliahan lebih melawan karena di periode perkuliahan akan dituntut secara berdikari untuk atur semua keperluan kita di Perkuliahan. Berikut ketidaksamaan kehidupan saat di SMA dan kehidupan di perkuliahan.

1. Jadwal Kuliah Yang Tidak Selalu Penuh

Saat SMA kemungkinan kita terlatih untuk mengkuti agenda dari jam tujuh pagi sampai tiga sore, selalu semacam itu sepanjang satu minggu. Tetapi lain dengan kuliah, di periode ini kalian haru terlatih dengan agenda yang kemungkinan adanya waktu kosong di tengah-tengah.

Misalnya hari senin kamu punyai agenda dari jam 08.00 sampai 13.00, di lain hari kamu cuman punyai agenda sampai jam 11.00. Atau justru, ada kelas kembali di jam 15.00.

2. Kelas kosong

Waktu zaman SMA, dapat sehingga kalian mengharap gurunya tidak masuk agar tidak ulangan. Hayo ngaku! Tetapi tidak dengan perkuliahan. Di sini kia tetap harus menukar agenda perkuliahan yang tidak didatangi dosen itu. Bahkan juga kalian harus menukarnya sekalinya tanggal merah.

3. Tidak ada seragam

Biasanya di Indonesia semua siswa SMA memakai seragam putih abu-abu dan sepatu hitam yang buat kamu bosen. Saat ini, kamu dapat gunakan pakaian beragam warna, bahkan juga rambut kamu juga dapat ikut-ikutan sewarna pelangi. Tentu saja tetap harus santun, ya.

4. Pertemanan

Pertemanan kamu saat kuliah bisa saja makin luas atau justru jadi anti-sosial. Tidak seperti SMA yang jumlah siswanya paling beberapa ratus yang kemungkinan telah kamu kenali dari TK, di kuliah bakal ada beberapa ribu orang dari beragam fakultas dan jalur pada sebuah institusi. Bahkan juga pada sebuah kelas besar kamu kemungkinan saja tidak mengenal keduanya karena terlampau beberapa orang.

Karena dari itu, penting buat kamu untuk aktif dalam beberapa kegiatan yang berada di kampus lewat UKM atau organisasi seperti BEM FE agar kamu tidak jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang). Selainnya mendapatkan rekan baru, tentu saja kamu akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah kamu rasakan saat di SMA.

5. Atur jadwal sendiri

Tidak seperti SMA yang agendanya telah diatur oleh sekolah, di kuliah kamu dapat membuat agendamu sendiri. Kamu dapat mengambil kelas MKP yang kamu sukai bersama teman dekat kamu, bahkan juga kamu bisa juga atur kelas yang serupa kaya gebetan. Pasti saja, kelas ini harus di samakan dalam jumlah SKS yang kamu bisa. Untuk mahasiswa baru semester 1 umumnya agenda telah diatur dari faksi kampus dan baru dapat atur sendiri saat masuk semester 2. Kamu dapat tanya-tanya sama kakak senior apes dosen-dosen atau mata kuliah untuk semester seterusnya.

6. Pendidik yang lebih bebas

Waktu di SMA dahulu kemungkinan kamu yang dikejar-kejar oleh guru untuk lakukan remedial, tetapi di kuliah dosen condong tidak perduli dengan beberapa hal yang semacam itu karena mereka memandang kamu telah dewasa. Kamu yang perlu jadi pro aktif ketika berada pekerjaan atau beberapa hal yang tersangkut dosen itu. Disamping itu, kamu ingin masuk, absen, titip mangkir, bahkan juga cuti sekalinya tidak dihiraukan dosen. Tetapi ya ini kembali lagi ke kamu. Kuliah bayarnya tidak murah, lho . Maka jika kamu menyia-nyiakan, kamu yang rugi.

7. Tidak ada remedial

Di perkuliahan, kamu cuman akan mengenali dua tipe ujian; UTS dan UAS. Selebihnya nilai lebihan kamu datang dari beberapa tugas, kuis, atau mangkirsi—tergantung masing-masing dosen. dan pasti itu akan bikin rugi jika sampai tidak lulus, apa lagi di kuliah ini kamu tidak punyai istilah remedial seperti SMA. Kamu harus mengulang-ulang di semester selanjutnya atau mengambil semester pendek—yang tentunya akan menggunting berlibur kamu.

8.Mekanisme Credit Semester (SKS)

Ini nih, yang paling berbeda dan kemungkinan memusingkan untuk diterangkan untuk anak SMA. SKS sama dengan jam pelajaran. Misalkan untuk satu pelajaran beratnya 2 SKS atau 4 SKS. Tiap semester kita akan “dijatah” oleh kampus berdasar nilai yang kita dapatkan di semester awalnya. Optimal pada sebuah semester kita dapat mengambil sampai 24 SKS. Makin banyak SKS yang kamu tuntaskan, makin cepat kamu akan lulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *