Penelitian Yang Dilakukan Terhadap Dentuman Misterius

Penelitian Yang Dilakukan Terhadap Dentuman Misterius

Peristiwa dentuman yang terjadi beberpa waktu lalu di Indonesia sempat menggemparkan banyak masyarakat Indonesia. Banyak spekulasi yang menyatakan jika dentuman yang terjadi tersebut diakibatkan karena UFO dan sejenisnya. Ada juga sebagian orang yang mengatakan jika dentuman yang terjadi tersebut disebabkan karena dentuman dari luar angkasa. Semua pendapat dan spekulasi yang beredar tidak dapat dibuktikan secara nyata. Tidak ada pembuktian yang bisa menyatakan ke spesifikan suara dentuman tersebut berasal nya darimana.

Deretan Dentuman

Deretan dentuman yang terjadi pada tahun 2020 tersebut diantaranya:

1. Pertama kalinya terjadi pada tanggal 11 April 2020 yang terjadi sekitar pukul 01:00-03:00 WIB. Kala itu suara dentuman hanya didengar oleh sebagian masyarakat Bogor, Sukabumi, Depok, Pelabuhan Ratu, DKI Jakarta, dan Tanggerang Selatan, Cileduk, hingga ke Serang.

2. Kejadian kedua kalianya dentuman tersebut terjadi tepatnya pada 11 Mei 2020 sekitar pukul 00:00-02:00 WIB. Dentuman yang terjadi pada tengah malam kala itu sekali lagi hanya didengarkan oleh sebagian warga Ngawi, Sragen, Boyolali, hingga Grobokan dimana mereka melaporkan telah mendengar suara dentuman misterius tersebut.

3. Dentuman ke-tiga yang terjadi pada 21 dan 22 Mei 2020 dan didengarkan oleh sebagian masyarakat Bandung dan sekitarnya yang mengaku telah medengar suara dentuman misterius tersebut diatas langit Bandung.

Banyak nya dentuman yang terjadi tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah usia bumi sudah cukup sangat tua? Pertanyaan tersebut lalu di balas dengan pernyataan dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan jika pertanyaan yang beredar luas di masyarakat tersebut tidak bisa di buktikan.

Memang benar bumi berusia 4,5 miliar tahun. Dengan usia yang dimiliki tersebut, apakah bumi megalami penuaan? Tidak “ujarnya”. BMGK pun menyatakan jika dentuman yang terjadi beberapa waktu silam tersebut bisa saja terjadi secara tidak alami. BMKG menyatakan jika dentuman yang terjadi akibat ulah manusia. Salah satu wawancara singkat yang dilakukan terhadap Suaidi. Ia menyatakan jika bisa saja dentuman tersebut terjadi karena disebabkan oleh suara dari lapisan Ionosfer. Ionosfer adalah lapisan yang berjarak 600 kilometer yang mana bisa didengarkan langsung ke bumi. Jarak 600 kilometer tersebut bisa berjarak serupa dengan jarak Jakarta-Madiun- di Jawa Timur.